Selasa, 16 Juni 2015

Nilai nilai dalam Diklat Terpusat OSKM ITB 2015- Giovanni G Panga-16314272

ps:sebenarnya cuma disuruh menampilkan nilai tapi saya sudah terlanjur membuat resume.. maaf kalo kepanjangan.
Resume tentang apa yang saya dapat selama mengikuti diklat terpusat oskm itb 2015

Saya akan bercerita tentang pengalaman serta nilai yang saya dapat setelah mengikuti diklat terpusat OSKM ITB 2015.

Hari pertama diklat terpusat tanggal 4 Juni mentoring agama tentang hakikat kehidupan serta tools for observation.

 Pada mentoring agama dibagi menjadi beberapa kelompok yang bertujuan untuk memudahkan penyampaian materi. Materi yang disampaikan secara garis besar ialah tentang hakikat kehidupan. Nilai yang telah saya dapat ialah selama hidup ini kita telah di bimbing oleh Tuhan jadi yang kita harus lakukan ialah bersyukur dan bekerja demi kemuliaan namanya. Setelah mentoring agama ada break sejenak kemudian lanjut untuk mentoring.

 Mentoring yang ini mengambil tema tools for observation. Jadi dijelaskan tentang apa yang harus dilakukan dalam melakukan observasi kesuatu tempat. Jadi kita harus mengambil aspek serta data sekunder yang dapat kita tarik hipotesis. Dari situ setelah kita melakukan observasi, kita dapat mengelompokkan akar permasalahan dengan Fishbone. Kita juga dapat melihat potensi dan ancaman bagi objek dengan SWOT(Strenght-Weakness-Opportunity-Threat) dan juga melalui dengan cara yang lebih kompleks Matriks TOWS.

Tanggal 5 Juni Observasi di SLB Cicendo. Disaat observasi kami mengalami beberapa hambatan  seperti tidak di izinkan berinteraksi langsung serta mengamati isi SLB Cicendo. Jadi yang diobservasi ialah tentang lingkungan SLB serta ekonomi warga yang berjualan sekitaran SLB. Nilai yang didapat ialah bahwa kita harus bersyukur tidak memiliki kekurangan fisik, melihat keteguhan orang tua yang setia menemani, serta lebih termotivasi untuk melakukan perubahan.

Hari kedua diklat terpusat tanggal 6 Juni pengenalan divisi OSKM ITB 2015. Dihari ini peserta diklat terpusat dibagi jadi 10 kloter yang mengunjungi 10 pos divisi yang berbeda. Saya mendapatkan pencerahan tentang apa yang dilakukan setiap komponen yang mendukung lancarnya OSKM 2015 dan juga OHU 2015.

Hari Ketiga diklat terpusat tanggal 8 Juni inspirational class, review hasil observasi serta mentoring tentang kemahasiswaan di ITB.

Pada pagi hari mendapatkan inspirasi dari inspirational class yang dibawakan oleh kang Ujang STF’11 serta dari tim PKM ITB. Dari inspirational class saya mengerti bahwa jika mau jadi pengubah bangsa, kita harus membuat balance kegiatan belajar serta berkemahasiswaan. Kita juga harus membuat inovasi serta kolaborasi untuk mewujudkan hal tersebut. Oleh tim PKM dijelaskan bahwa partisipasi mahasiswa ITB dalam PKM masih sedikit serta prestasi yang cenderung menurun. Tim PKM juga mengajak untuk ikut PKM serta mencoba berkolaborasi dan berinovasi.

 Pada review hasil observasi, kelompok saya berusaha memecahkan akar permasalahan serta mencari solusi dari observasi. Setelah berdiskusi dapat ditarik sebuah ide yang dapat menjadi sebuah solusi. Solusi itu adalah membuat sebuah kegiatan besar dimana terdiri dari 3 acara. Acara pertama ialah kami ingin mengadakan suatu Charity Event yang bertujuan agar dapat membantu anak tuna tungu yang tidak semua memiliki alat bantu serta memperbaiki sarana prasarana dari SLB. Acara kedua ialah Talent Show yang bertujuan agar anak tuna rungu bisa mempertunjukkan talenta yang mereka punya. Acara ketiga ialah sebuah acara penyuluhan dimana masyarakat luar bisa berinteraksi langsung dengan anak tuna tungu serta kita akan memberikan sebuah seminar dan pengajaran Bahasa Isyarat. Ketiga acara ini akan dirangkaikan dalam memperingati hari ulang tahun SLB Cicendo yang notabene salah satu SLB Tertua di Indonesia.

Pada mentoring tentang kemahasiswaan dijelaskan berbagai materi yang bertujuan untuk membuat kita lebih mengerti tentang popope mahasiswa, yang diharapkan dari lulusan ITB di Masyarakat serta Bagaimana cara melaksanakan kegiatan Kemahasiswaan yang baik. Jadi pertama yang saya dapat ialah mahasiswa punya perbedaan serta persamaan dengan masyarakat. Persamaannya ialah mahasiswa terlahir dari masyarakat dan perbedaannya ialah mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan khusunya di universitas. Oleh karena itu mahasiswa dapat dikatakan sebagai insan akademis. Selain itu Lulusan ITB nantinya diharapkan mempunyai identitas yaitu intellectual progressive dan berjiwa entrepreneur seperti pada misi pak Rektor, Kadarsyah Suryadi. Kemudian saya juga tahu bagaimana cara menjadi mahasiswa yang sebenarnya yaitu dengan menyeimbangkan akademik untuk mengembangkan hard skill dengan berkemahasiswaan untuk mengembangkan soft skill

Tanggal 9-11 Juni Pengaryaan dengan maksud memperkenalkan tempat wisata di bandung yang masih jarang di kunjungi. Kelompok kami mendapatkan pengaryaan di Babakan Siliwang yang merupakan salah satu hutan dalam kota di bandung. Kami mendapatkan tugas untuk membersihkan serta mempromosikan Babakan Siliwangi sebagai Tempat wisata yang wajib di datangi baik itu oleh warga bandung maupun yang dari luar bandung.

Tanggal 12 juni wawancara lembaga Pasopati dan HMS. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui pendapat lembaga tentang kemahasiswaan dan tentang KM ITB. Kedua lembaga sama-sama welcome dengan kelompok kami. Dan kedua lembaga tersebut menyayangkan turunnya popularitas KM ITB terutama dimata massa kampus dan juga sangat berharap untuk kembali naiknya popularitas KM ITB dengan adanya proker yang dapat membuat massa kampus bergerak bersama. Kemudian kedua lembaga juga sangat mengharapkan adanya kolaborasi dengan lembaga lain. Dan dari wawancara kedua lembaga, saya dapat tahu bahwa kondisi KM ITB sangat dinamis dan saat ini cenderung menurun serta saya juga dapat tahu sejarah KM ITB dan budaya kampus yang diharapkan dapat dimiliki di kampus ITB.

Hari Keempat diklat terpusat tanggal 13 Juni review hasil wawancara lembaga,Sejarah pergerakan Mahasiswa ITB,serta mentoring realita KM ITB saat ini. Di hari ini kami berdiskusi tentang apa sih yang harus diperbaiki dalam KM ITB. Kami juga diberi mentoring mengenai strukur kemahasiswaan di KM ITB yang terdiri dari 6 komponen yaitu kongres, tim beasiswa, Kabinet, MWA-Wakil Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan ,dan Unit. Ada pun sejarah pergerakan terdiri dari 4 bagian yaitu masa sebelum kemerdekaan,masa orde lama,masa orde baru serta masa setelah reformasi sampai saat ini. Semua itu sangat menarik namun terlalu panjang untuk dijelaskan. Selain itu juga kami diberikan banyak trivia menarik tentang kampus ITB, KM ITB serta OSKM ITB 2015.

Setelah mengikuti rangkaian kegiatan diklat terpusat OSKM ITB 2015 saya mendapat teman teman baru dan juga materi yang dapat saya simpulkan bahwa kita sebagai mahasiswa tidak hanya dituntut untuk belajar namun juga mahasiswa dituntut untuk peka,dapat berkolaborasi, serta dapat membuat inovasi. Oleh karena itu singkatnya mahasiswa dituntut untuk berMetamorfosis sebagai Insan Akademis.


Selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar