Hari pertama Diklat terpusat ITB 2015 dimulai pada hari Kamis tanggal 4 Juni 2015. Pada hari tersebut peserta diklat diberi materi mengenai hakikat hidup. Nilai yang bisa saya ambil dari materi tersebut adalah kita sebagai manusia harus bekerja dan bermanfaat sesuai dengan nilai-nilai ke-Tuhan-an. Selanjutnya kami diajarkan mengenai materi observasi. Dalam materi ini kami diminta untuk menemukan suatu masalah dan mencari solusi itu semua menggunakan beberapa metode analisis seperti fishbone, SWOT, dan TOWS. Dari materi ini, saya mendapatkan nilai untuk berpikir kritis dan cepat tanggap untuk menyelesaikan suatu masalah. Pada hari selanjutnya kami melakukan observasi. Saya mendapatkan lokasi di Stasiun Bandung Utara. Di sana saya harus mampu menganalisis masalah kesejahteraan masyarakat sekitar stasiun dan bisa berpikir kritis untuk mendapatkan solusi inovatif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di hari kedua diklat terpusat kami dikenalkan dengan divisi-divisi yang berada dalam OSKM ITB 2015. Di sana nilai yang bisa saya dapatkan adalah kita harus bekerja sama untuk mengadakan suatu kegiatan. Kita tidak bisa hanya bergantung pada sebagian orang saja. Semua insan yang terlibat dalam kegiatan tersebut harus mampu berkontribusi sesuai dengan peran dan posisinya. Pada hari ketiga diklat terpusat, saya mendapatkan kelas inspirasi. di dalam kelas tersebut, saya diajarkan untuk bisa mengembangkan bakat dan kemampuan saya agar bisa bermanfaat bagi orang orang banyak. Kita sebagai mahasiswa tentu mempunyai kelebihan masing masing pada bidang studi yang digelutinya. pada kelas inspirasi yang saya ikuti, salah satu pembicaranya merupakan lulusan biologi. Beliau mampu mengembangkan ilmunya untuk membantu peternakan ikan. lalu dilanjutkan dengan pembicara selanjutnya yang membahas mengenai PKM. Sungguh disayangkan karena ITB tidak mampu berkontribusi banyak dalam ajang PKM. Setelah kelas inspirasi, para peserta diklat terpusat dikumpulkan dan diberi materi mengenai mahasiswa sebagai insan akademis. Insan akademis adalah seseorang yang bekerja di institusi yang berhubungan dengan pendidikan dan bidang akademik, namun mahasiswa adalah insan akademis yang intelek. Maksud dari hal tersebut adalah mahasiswa bisa berperan sebagai problem solver. Kami juga diberi materi mengenai apa yang harus dilakukan sebagai alumni, yaitu:
1. bermoral dan mulia
2. sadar kewajiban sebagai sarjana program studi
3. peduli akan kewajiban memahami realitas bangsa
4. peduli akan kewajiban menempatkan kesarjanaan di dalam bangsa
5. sadar akan peran pendidikan di Indonesia
6. peduli masyarakat, bangsa, dan melakukan pembelajarab jangka panjang.
Pada hari keempat yang merupakan hari terkahir diklat terpusat, kami diberi materi mengenai KM-ITB dan kemahaasiswaan. Berdasarkan lembaga yang sudah diwawancarai, HMTG GEA menyatakan bahwa KM-ITB sakit dan tidak stabil. Hal itu terlihat dari pemira yang dibentuk sampai 2 kali. Selain itu, kakak pendiklat juga menjelaskan tentang apa saja yang menjadi bagian bagian dari KM-ITB. dijelaskan mengenai 7 budaya kampus yaitu:
1. integritas
2. kajian
3. peduli lingkungan
4. apresiasi
5. berkarya
6. berpikir kritis
7. berhimpun
Kami juga diberi materi mengenai profil kaderisasi, yaitu:
1. orientasi
2. berkarya dan berkegiatan aktif
3. eksekusi dan penentu kebijakan
4. menjaga keberlangsungan nilai
5. persiapan alumni.
Begitulah rangkaian diklat terpusat yang sudah saya jalani. banyak sekali nilai-nilai yang bisa saya ambil, yaitu:
1. hidup berdasarkan ke-Tuhan-an
2. berpikir kritis dan solutif
3. sigap dan cepat tanggap dalam menyelesaikan suatu masalah
4. mampu bekerja sama
5. mampu bekerja sesuai posisi, potensi, dan peran sebagai seorang mahasiswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar